Proses Produksi
Produksi semen membutuhkan bahan baku yang bersifat kering,
proporsional, dan homogen sebelum ditransfer ke dalam tanur pembakaran.
Hasil pencampuran ini dikenal dengan nama klinker, yang kemudian
dihaluskan dengan campuran gipsum di dalam penggilingan semen untuk
menghasilkan OPC atau dicampur dengan bahan aditif lainnya untuk
menghasilkan tipe semen yang lain. Rata-rata, sekitar 960 kg klinker
menghasilkan satu ton OPC.
Diagram berikut menunjukkan proses produksi semen menggunakan sistem proses kering.
Penambangan
Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi semen adalah batu kapur, pasir silika, tanah liat, pasir besi dan gipsum. Batu kapur, tanah liat dan pasir silika di tambang dengan cara pengeboran dan peledakan dan kemudian dibawa ke mesin penggiling yang berlokasi tidak jauh dari tambang. Bahan yang telah digiling kemudian dikirim melalui ban berjalan atau dengan menggunakan truk.
Dalam sistem proses basah, bahan baku dimasukkan ke dalam tanur dengan wujud aslinya yang masih basah, sehingga membutuhkan konsumsi panas yang relatif tinggi. Dalam sistem proses kering, bahan baku telah dikeringkan dan dimasukkan ke tanur dalam bentuk bubuk. Ini memberikan keuntungan sehingga digunakan oleh produsen semen saat ini. Indocement menggunakan proses tanur kering, yang mengkonsumsi panas lebih sedikit dan lebih efisien dibandingkan proses tanur basah.
Pengeringan dan Penggilingan
Semua bahan yang sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering yang berputar untuk mencegah pemborosan panas. Kadar air dari material tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas yang telah ditentukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Setelah disimpan di Raw Mill Feed Bins, campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke dalam penggilingan. Dalam proses penggilingan ini, pengambilan contoh dilakukan setiap satu jam untuk diperiksa agar komposisi masing-masing material tetap konstan dan sesuai dengan standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu dikirimkan ke tempat penyimpanan.
Pembakaran dan Pendinginan
Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling, material yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang berputar dan bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi klinker. Setelah klinker ini didinginkan, dikirim ke tempat penyimpanan. Selama proses ini berlangsung, peralatan yang canggih digunakan untuk memantau proses pembakaran yang diawasi secara terus menerus dari Pusat Pengendalian. Bahan bakar yang dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen putih dan oil well cement digunakan gas alam.
Penggilingan Akhir
Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan gips yang masih diimpor, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan ini dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga efisiensi serta mutu yang tinggi. Semen yang telah siap untuk dipasarkan ini kemudian dipompa ke dalam tangki penyimpanan.
Pengantongan
Dari silo tempat penampungan, semen dipindahkan ke tempat pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan menjadi efisien dengan menggunakan mesin pembungkus dengan kecepatan tinggi. Kantong-kantong yang telah terisi dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk kemudian dimuat ke truk melalui ban berjalan. Sedangkan semen curah dimuat ke lori khusus untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik, atau langsung diangkut ke pelabuhan untuk disimpan atau langsung dikapalkan.
Diagram berikut menunjukkan proses produksi semen menggunakan sistem proses kering.
Penambangan
Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi semen adalah batu kapur, pasir silika, tanah liat, pasir besi dan gipsum. Batu kapur, tanah liat dan pasir silika di tambang dengan cara pengeboran dan peledakan dan kemudian dibawa ke mesin penggiling yang berlokasi tidak jauh dari tambang. Bahan yang telah digiling kemudian dikirim melalui ban berjalan atau dengan menggunakan truk.
Dalam sistem proses basah, bahan baku dimasukkan ke dalam tanur dengan wujud aslinya yang masih basah, sehingga membutuhkan konsumsi panas yang relatif tinggi. Dalam sistem proses kering, bahan baku telah dikeringkan dan dimasukkan ke tanur dalam bentuk bubuk. Ini memberikan keuntungan sehingga digunakan oleh produsen semen saat ini. Indocement menggunakan proses tanur kering, yang mengkonsumsi panas lebih sedikit dan lebih efisien dibandingkan proses tanur basah.
Pengeringan dan Penggilingan
Semua bahan yang sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering yang berputar untuk mencegah pemborosan panas. Kadar air dari material tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas yang telah ditentukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Setelah disimpan di Raw Mill Feed Bins, campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke dalam penggilingan. Dalam proses penggilingan ini, pengambilan contoh dilakukan setiap satu jam untuk diperiksa agar komposisi masing-masing material tetap konstan dan sesuai dengan standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu dikirimkan ke tempat penyimpanan.
Pembakaran dan Pendinginan
Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling, material yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang berputar dan bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi klinker. Setelah klinker ini didinginkan, dikirim ke tempat penyimpanan. Selama proses ini berlangsung, peralatan yang canggih digunakan untuk memantau proses pembakaran yang diawasi secara terus menerus dari Pusat Pengendalian. Bahan bakar yang dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen putih dan oil well cement digunakan gas alam.
Penggilingan Akhir
Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan gips yang masih diimpor, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan ini dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga efisiensi serta mutu yang tinggi. Semen yang telah siap untuk dipasarkan ini kemudian dipompa ke dalam tangki penyimpanan.
Pengantongan
Dari silo tempat penampungan, semen dipindahkan ke tempat pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan menjadi efisien dengan menggunakan mesin pembungkus dengan kecepatan tinggi. Kantong-kantong yang telah terisi dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk kemudian dimuat ke truk melalui ban berjalan. Sedangkan semen curah dimuat ke lori khusus untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik, atau langsung diangkut ke pelabuhan untuk disimpan atau langsung dikapalkan.
Komitmen Terhadap Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Berbagai peristiwa yang terjadi dalam dunia usaha akhir-akhir ini telah menjadikan Tata kelola Perusahaan (Corporate Governance) sebagai hal yang penting bagi para pelaku usaha. Kehadiran perusahaan terbuka dalam industri pasar modal yang mendapatkan kekuatan finansial dari investor serta memiliki keterkaitan dengan berbagai pihak, melahirkan tuntutan yang mengharuskan perusahaan terbuka dapat dikelola dengan sebaik-baiknya, demi terwujudnya tingkat kepercayaan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan juga para pemegang sahamnya (shareholders) terhadap manajemen perusahaan.Lima aspek utama dalam Good Corporate Governance (“GCG”) seperti profesionalitas, tanggung jawab, keadilan, tranparansi dan akuntabilitas menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh perusahaan terbuka, termasuk oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (“Perseroan”). Pemenuhan aspek GCG tersebut juga tidak hanya menjadi tuntutan, namun juga dapat memberikan manfaat bagi Perseroan, antara lain dapat meningkatkan kinerja karyawan dan Perseroan, memperbaiki kondisi neraca Perseroan, meningkatkan tingkat kepercayaan investor, meningkatkan citra Perusahaan di mata publik, mencegah berbagai bentuk penyimpangan dan ketidakjujuran lainnya yang dapat merugikan Perseroan.
Dalam rangka meraih pencapaian tujuan Perseoan dalam kancah persaingan usaha yang sehat dengan ditunjang kemampuan kualitas-motor penggerak, dapat diandalkan, dan inovasi dengan mengutamakan spesifikasi peraturan perusahaan dan pemenuhan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Perseroan telah menetapkan Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan uraian lengkap dapat diunduh pada tautan di bawah ini sebagai suatu kebijakan yang menjadi dasar dari sejumlah prinsip yang sangat signifikan dalam praktik usaha Perseroan.
Prinsip Utama
TUJUAN PENERAPAN GCGIndocement meyakini bahwa penerapan GCG secara sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang sangat penting dan harus diwujudkan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
- Memaksimalkan nilai Perseroan untuk pemegang saham dengan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan lainnya;
- Meningkatkan daya saing Perseroan secara nasional dan global;
- Mendorong tercapainya keberlanjutan Perseroan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip-prinsip GCG meliputi transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab serta kewajaran dan kesetaraan;
- Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional dan efisien;
- Memberdayakan fungsi dan meningkatkan independensi masing-masing organ Perseroan serta mendorong organ Perseroan agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
- Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antar organ Perseroan; dan
- Mendorong timbulnya kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan.
Perseroan berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan dan melaksanakan prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi serta Kewajaran dan Kesetaraan, yang menjadi pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya.
Transparansi
Indocement melaksanakan prinsip transparansi atau keterbukaan dengan berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, jelas, tepat waktu serta transparan kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Akuntabilitas
Indocement berkomitmen untuk memastikan bahwa semua keputusan yang dibuat merupakan tindakan yang strategis yang dapat dipertanggungjawabkan secara terukur. Tugas dan wewenang unit-unit kerja di dalam organisasi Perseroan, serta akuntabilitas mereka, telah diatur dengan jelas dalam profil pekerjaan masing-masing unit dan beberapa diatur dalam prosedur standar operasi dan enterprise resource planning (ERP).
Tanggung Jawab
Indocement berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta melaksanakan tanggung jawabnya kepada masyarakat dan lingkungan.
Independensi
Indocement melaksanakan kegiatannya secara independen, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak manapun. Perseroan berkomitmen untuk menjalankan bisnisnya secara profesional.
Keadilan dan Kesetaraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar